Abstract
Bagaimana mengajarkan agama Islam bagi anak-anak dewasa ini menjadi tantangan tersendiri, khususnya untuk generasi digital native usia konkret operasioanl, yang artinya harus ada inovasi dalam cara doktrin agama Islam. Selain itu di masa sekarang ini dunia global telah mengalami masa sulit karena dampak Virus Corona yang mengharusnya anak-anak belajar di rumah maupun blended learning. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan dengan metode dokumentasi yang koheren. Teknik analisis berupa induktif dengan penekanan pada meaning of creativity .Tujuan kajian ini adalah menggambarkan bagian alternatif inovasi metodologi doktrin untuk anak-anak, terkait bagaimana mengajarkan agama Islam dengan tidak mengenyampingkan esensi mereka sebagai generasi digital native dan tantangan di masa pandemi. Berdasarkan hasil penelitian, sarana platform digital dan daring seperti e-learning, webinar, media sosial, aplikasi audio-visual, blogging, e-book, smartbook dan aplikasi game mampu mengakomodir pengajaran agama bagi generasi digital native . Platform-platform tersebut memunculkan ranah domain kognitif, afektif dan psikomotorik dalam doktrin Aqidah, Akhlak, Fiqh, Sejarah Islam, Alquran, Hadits, Bahasa Arab, dan maupun pengetahuan agama Islam lainnya. Selain memperhatikan pengamalan beragama dalam sosio religius-kultur demografinya, inovasi cara doktrin tersebut juga harus memperhatikan tiga perspektif, yakni perspektif teknis, perspektif literasi kritis, dan perspektif literasi sosial-emosional.
Original language | Other |
---|---|
Pages (from-to) | 159-175 |
Number of pages | 17 |
Journal | Jurnal Hawa : Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak |
Volume | 2 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 31-Dec-2020 |
Externally published | Yes |